Minggu, 12
DIY Bangun 500 Shelter Untuk Korban Merapi
Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta membangun 500 "shelter" atau hunian sementara bagi warga di bantaran Sungai Code yang rumahnya rusak terkena lahar dingin Gunung Merapi.
"Hunian sementara itu terletak di sebelah timur Stadion Mandala Krida Yogyakarta," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X pada pencanangan kerja bakti pengerukan Sungai Code yang diselenggarakan Pundi Amal SCTV dan PT XL Axiata Tbk di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, warga di bantaran Sungai Code yang rumahnya tidak bisa ditempati karena terkena banjir lahar dingin diharapkan bersedia menempati hunian sementara. Mereka yang saat ini mengungsi sementara di rumah tetangga sebaiknya pindah ke hunian sementara.
"Hunian sementara itu juga dilengkapi sejumlah fasilitas seperti kasur, perlengkapan memasak, air bersih, dan tempat mandi, cuci, kakus (MCK). Kebutuhan warga juga dijamin sehingga warga tidak perlu khawatir terhadap pemenuhan kebutuhan sehari-hari," katanya.
Selain itu, Pemprov DIY dan Pemkot Yogyakarta juga terus melakukan pengerukan pasir di Sungai Code agar ketika hujan air tidak meluap menggenangi permukiman warga. Pengerukan harus rutin dilakukan demi keamanan dan keselamatan warga di bantaran sungai.
"Berkaitan dengan hal itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pundi Amal SCTV dan XL yang telah membantu mengeruk pasir di Sungai Code dengan melibatkan partisipasi warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut," katanya.
Dirjen Pos dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Muhammad Budi Setiawan mengatakan, gotong royong dan kerja bakti tidak pernah hilang dari kehidupan bangsa Indonesia.
"Kegiatan pengerukan Sungai Code merupakan bukti gotong royong dan kerja bakti masih tetap ada di masyarakat. Kegiatan itu merupakan gerakan bersama dalam mengatasi dampak bencana erupsi Gunung Merapi," katanya.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam rangka meringankan beban penderitaan masyarakat korban erupsi Gunung Merapi.
"Kami ikut merasakan beban derita warga korban bencana erupsi Merapi, termasuk yang terkena dampak banjir lahar dingin Sungai Code. Kami merasa ikut bertanggung jawab untuk membantu proses pemulihan bencana tersebut," katanya.
Direktur SCTV Fofo Sariaatmadja mengatakan, kegiatan itu bukan hanya bagian dari tanggap darurat bencana Merapi yang sudah terjadi, melainkan juga ada nilai kemasyarakatan yang mendasar, yakni gotong royong.
Selain itu, pendangkalan sungai akibat tertimbun material vulkanik dapat berisiko terjadi banjir yang mengancam kehidupan warga Sungai Code.
"Kami berharap pasir hasil pengerukan dapat dimanfaatkan untuk membuat tanggul dan paving blok. Dengan demikian, selain mengamankan dari banjir juga dapat meningkatan aspek ekonomi masyarakat sekitar sungai," katanya.
Dalam kegiatan itu, Pundi Amal SCTV dan XL memberikan bantuan perlengkapan seperti serokan pasir 900 buah, cangkul (100), sekop (50), karung (72.000), alat penyedot pasir (4), alat penyedot air (3), cetakan batako (20), dan cetakan paving blok (40).(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar