Positive Thinking

Positive Thinking Akan Sangat Membantu Pola Pikir Kita Dalam Berkomunikasi Antara Kita Serta berkreasi Maupun Dalam Menunjang Aktivitas Kita

Kamis, 01 Mei 2014

4 Gunung Berstatus Siaga, 20 Gunung Berstatus Waspada

Oleh : Desk Informasi

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi terhitung Rabu (30/4) menaikkan status Gunung Slamet menjadi siaga level III, sementara Gunung Merapi sejak Selasa (29/4) naik statusnya dari normal (level III) menjadi Waspada (level II). Dengan demikian, maka saat ini terdapat 4 (empat) gunung api status Siaga dan 20 gunung api status Waspada.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya Kamis (1/5) menyebutkan, ke-4 gunung berstatus siaga itu adalah G. Slamet, Sinabung, Karangetang, dan Lokon.
Sedangkan 20 gunung api Waspada adalah G. Merapi, Rokatenda, Kelud, Raung, Ibu,  Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan,  Dieng, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono,  dan Kerinci.
“Penentuan status gunungapi adalah kewenangan PVMBG Badan Geologi yang  dimaksudkan memberikan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar  gunung,” kata Sutopo.
Ia menyebutkan, makna status Siaga bahwa semua data menunjukkan aktivitas dapat  segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.
Tindakan yang harus dilakukan, kata Sutopo, adalah sosialisasi di wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan  piket penuh. Sedangkan status Waspada bermakna terdapat kenaikan
aktivitas di atas level normal, baik kegempaan, geokimia, deformasi, dan vulkanik lainnya.
“Dalam kondisi ini maka tindakan yang diperlukan  adalah sosialisasi, penilaian bahaya, pengecekan sarana, pelaksanaan piket terbatas,” lanjut Sutopo.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu menjelaskan,  perubahan gung api ke status Siaga dan Waspada itu tidak terjadi  bersamaan waktunya. Tergantung dari aktivitas gunungnya. “Status  G.Kerinci ditetapkan sejak 9-9-2007 hingga saat ini. Begitu juga dengan  G. Dukono sejak 15-6-2008 hingga sekarang,” tambahnya.
Sutopo menegaskan,  adanya peningkatan aktivitas  gunungapi saat ini di G. Slamet, Merapi dan Bromo yang hampir bersamaan tidak ada saling keterkaitannya antara satu gunung dengan lainnya.
“Yang penting masyarakat harus mengikuti semua arahan dari pihak berwenang,” pungkas Sutopo.

Senin, 08 Oktober 2012

Walhi: bentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria

Palembang (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan meminta pemerintah pusat dan daerah segera membentuk Komisi Penyelesaian Konflik Agraria agar persoalan sengketa tanah yang tidak pernah habis bisa lebih cepat ditangani hingga tuntas.

"Komisi Penyelesaian Konflik Agraria mendesak dibentuk karena persoalan sengketa tanah di berbagai daerah terutama di Sumsel ini terus bertambah dan sering memicu terjadinya bentrokan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa atau luka-luka," kata Kepala Divisi Pengembangan Pengorganisasian Walhi Sumsel Hadi Jatmiko di Palembang, Minggu.

Menurut dia, melihat semakin berkembangnya konflik agraria dan banyaknya jatuh korban jiwa dalam proses penyelesaian masalah itu, sudah saatnya dibentuk lembaga khusus independen yang fokus mengurusi masalah konflik agraria.

Dengan adanya lembaga yang personelnya adalah orang-orang independen terbebas dari kepentingan seseorang, institusi dan kelompok manapun, diyakini mampu menyelesaikan semua konflik agraria yang terjadi di negeri ini sesuai dengan aturan hukum dan secara damai, kata dia.

Dia menjelaskan, Sumsel terdapat banyak konflik agraria, salah satu contoh di lahan perkebunan tebu dan pabrik gula Cinta Manis milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII di Kabupaten Ogan Ilir.

Lahan perkebunan tebu dan pabrik gula tersebut yang luasnya sekitar 20 ribu hektare lebih yang dikuasai PTPN sejak 1982 sekarang ini sedang bersengketa dengan masyarakat dan petani yang tersebar di puluhan desa kabupaten tersebut.

Dalam proses perjuangan masyarakat dan petani untuk mendapatkan lahan mereka yang dikuasai perusahaan perkebunan milik negara itu, pada Juli 2012 terjadi bentrokan dengan aparat Brimob Polda Sumsel yang mengakibatkan jatuhnya satu korban jiwa anak petani yang berusia belasan tahun, satu korban cacat tetap dan empat orang mengalami luka tembak.

Pascabentrokan itu perjuangan masyarakat dan petani di Ogan Ilir mulai mengendor karena banyak yang takut untuk kembali beraksi mendapatkan hak mereka, kondisi ini tidak bisa dianggap persoalan di daerah tersebut telah berakhir karena sewaktu-waktu konfliknya kembali memanas.

Sebelum konflik agraria di negara ini semakin rumit dan parah, perlu diambil langkah-langkah penanganan yang tepat dan cepat oleh pemerintah dengan segera membentuk lembaga independen tersebut, ujar aktivis Walhi Sumsel itu berharap. (Y009/Z002)

Senin, 24 September 2012

15.000 hektare hutan Sumbar segera dikelola masyarakat

Padang (ANTARA News) - Seluas 15.000 hektare di Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), segera dikelola masyarakat yang ditargetkan akan terealisasi hingga 2014.

Realisasi program itu diluncurkan empat lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam kelompok kerja (Pokja) Timbalun yang didukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar melalui penandatanganan kerja sama yang digelar di Padang, Jumat.

"Inisiatif pengembangan hutan berbasis masyarakat ini diharapkan dapat memberikan peluang kepada masyarakat Sumbar untuk dapat mengelola kawasan hutan dalam penguatan ekonomi serta memberikan peluang terselesaikannya konflik yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam," kata Manager Program Pokja Timbalun, Jommi Suhendri.

Pengelolaan hutan berbasis masyrakat dan kearifan lokal ini akan dilaksanakan oleh Pokja Timbalun yang terdiri atas Walhi Sumbar, Q-Bar, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, dan Forum Komunikasi Masyarakat Madani (FKMM) didukung oleh Pemprov Sumbar.

Menurut Jommi, Sumbar mempunyai hutan seluas 2.600.286 hektare (ha), yang terdiri atas 843.578 ha hutan produksi, 910.533 ha hutan Lindung dan 846.175 ha hutan konservasi. Kesemuanya bersinggungan langsung dengan sistem adat nagari.

Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) Nomor 18 tahun 2009 tentang Perubahan atas Permenhut Nomor P.37/Menhut-ii/2007 tahun 2007 tentang Hutan Kemasyarakatan dan Permenhut Nomor 14/Menhut-II/2010 tentang Hutan Desa menjamin pengelolaan hutan oleh masyarakat.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Oktavia, dalam acara yang sama menyatakan bahwa pengelolaan hutan berbasis masyarakat bakal direalisasikan dalam bentuk hutan desa, hutan nagari, dan hutan kemasyarakatan.

"Dengan adanya hutan nagari ini akan membuka akses kepada masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan untuk mengelola kawasan hutan secara legal," katanya.

Jika sebelumnya masyarakat dilarang masuk kawasan kini sudah ada legalisasi, maka salah satunya dalam bentuk hutan nagari.

Direktur Bina Hutan Kementerian Kehutanan, Haryadi Himawan, dalam kesempatan tersebut mengemukakan bahwa kapasitas pengetahuan masyarakat juga perlu ditingkatkan sebab hasil panen di hutan bisa masuk ke ranah usaha.

"Pengembangan hutan nagari dan kemasyarakatan ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya konflik karena masyarakat sudah memiliki akses legal untuk masuk hutan , yang terpenting, masyarakat juga memiliki kewenangan untuk menjaga hutan dalam mendukung kinerja kementrian kehutanan," katanya menambahkan. (*)

Hutan lindung di Kabupaten Buleleng terbakar

Singaraja (ANTARA News) - Hutan lindung Munduk Mengandan di Kabupaten Buleleng, Bali, terbakar dan hingga Senin siang api belum berhasil dipadamkan.

Nengah Murna, Polisi Kehutanan, saat dihubungi dari Singaraja, mengatakan, kebakaran hutan lindung di Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan itu terjadi pada Minggu (16/9) sore.

"Kami bersama jajaran Polsek dan Koramil Kubutambahan terus berupaya memadamkan api yang membakar areal hutan seluas tiga hektare," katanya.

Petugas gabungan itu melokalisasi api dengan menggali parit agar tidak meluas ke lahan lainnya.

Saat ini titip api terdekat dari permukiman penduduk berjarak sekitar empat kilometer.

"Kami belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran ini. Biar aparat kepolisian yang melakukan penyelidikan," katanya.

Hutan lindung Sindoro terbakar lagi

Temanggung (ANTARA News) - Hutan lindung di kawasan lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu malam terbakar lagi.

Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH Temanggung, Juni Junaidi di Temanggung, mengatakan, kebakaran terjadi di petak 10 dan 11 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kwadungan.

Seminggu yang lalu kawasan petak 10 RPH Kwadungan juga terbakar.

Juni menyebut, titik api mulai terlihat sekitar pukul 18.30 WIB di petak 10. Sekitar pukul 21.00 WIB api merambat ke petak 11 menghanguskan tanaman rimba campur.

"Dugaan sementara kebakaran kali ini merupakan kelanjutan dari kebakaran pekan lalu, kemungkinan akibat di jurang-jurang ada tunggak kayu yang masih membara kemudian tertiup angin dan menimbulkan kebakaran lagi," katanya.

Ia mengatakan, belum mengetahui luasan yang terbakar.

Menurut dia, pada malam hari upaya pemadaman sulit dilakukan karena terkendala kondisi medan yang berat dan angin bertiup kencang.

Namun demikian, katanya, tujuh petugas Perhutani dibantu TNI dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Papringan, Kecamatan Ngadirejo memantau kebakaran tersebut.

"Pada malam hari sulit untuk memadamkan api, kami juga memperhatikan keselamatan petugas, dari pada petugas yang celaka karena medan sulit. Jadi kami pantau saja. Kecuali kalau api merambat ke bawah baru kami bergerak," katanya.

Ia mengatakan, kalau api masih menyala, upaya pemadaman akan mulai dilakukan Senin (24/9) pagi.
(ANT)

Kamis, 05 Juli 2012

Badai Panas Sengsarakan 1,2 Juta Warga AS

Liputan6.com, Virginia: Badai musim panas yang telah menerjang selama beberapa hari ini membuat Amerika Serikat bertekuk lutut. Sebelumnya, gelombang panas ini menyebabkan jejaring sosial tersendat, kini giliran jaringan listrik AS mandek. Cuaca buruk seperti badai besar, angin kencang, dan hujan deras mengakibatkan pemadaman listrik secara merata di kawasan tersebut. Akibatnya 1,2 juta warga AS harus hidup tanpa listrik untuk sementara waktu.
Menurut CNN, Rabu (4/7), selain rumah tangga, pusat bisnis dan restoran juga tidak bisa beroperasi. Bahkan, 96 warga di pusat pemerintahan AS di Washington DC juga ikut merasakan pemadaman listrik tersebut.
Walikota Washington DC Vincent Gray akhirnya mendistribusikan makan siang untuk warga yang terkena pemadaman listrik di enam lokasi berbeda. Gelombang panas dan badai mengakibatkan sejumlah jaringan sosial seperti Instagram, Netflix, dan Pinterest offline atau mandek selama 24 jam terakhir [baca: Cuaca Buruk Terpa AS, Jejaring Sosial Ngadat].
Pemerintah telah mengumumkan akan datangnya cuaca ekstrim panas di wilayah Illinois, Indiana, Missouri, Kentucky, Ohio, dan Michigan. National Weather Service atau Badan Laporan Cuaca mengatakan daerah tersebut akan "hangus" dengan suhu mendekati atau di atas tiga digit. (Vin)

Selasa, 26 Juni 2012

Makhluk Terlangka di Muka Bumi Mati

VIVAnews - Satu lagi subspesies di muka bumi ini musnah. Kali ini giliran kura-kura raksasa di Taman Nasional Galapagos, Ekuador.

Lonesome George. Begitu subspesies Chelonoidis nigra abingdoni ini diberi nama. Para ilmuan memperkirakan kura-kura jantan asal Pulau Pinta ini berusia 100 tahun. Meski diperkirakan berumur 100 tahun, para ilmuan menyebut Lonesome George masih tergolong muda. Sebab, kura-kura jenis ini bisa hidup di lebih dari 200 tahun.
Menurut petugas taman nasional, reptil ini ditemukan mati di kandangnya oleh pawang yang merawatnya selama 40 tahun, Fausto Llerena. Pembedahan bangkai segera dilakukan untuk mengungkap penyebab kematiannya. Tubuh George kemungkinan akan dibalsem untuk diawetkan. Supaya generasi mendatang tetap mengenal subspesies ini.

Laman BBC menyebut tidak ada keturunan yang ditinggalkan. Tidak ada pula makhluk serupa yang diketahui masih hidup. Sehingga, Lonesome George dikenal sebagai makhluk paling langka di muka bumi ini.

Lonesome George menjadi bagian dari program penangkaran Taman Nasional Galapagos. Namun, selama puluhan tahun, para ahli gagal memperoleh keturunan subspesies ini.

Lonesome George pernah dipasangkan dengan kura-kura betina sejenis dari Kepulauan Galapagos. Namun gagal memperoleh keturunan.

Lonesome George juga pernah menjalani kehidupannya bersama dengan kura-kura betina dari gunung Wolf selama 15 tahun. Dia cocok dengan pasangannya ini. Namun sayang, telur yang dihasilkan tidak subur.

Upaya memperoleh keturunan tidak berhenti sampai di situ. Lonesome George juga pernah hidup satu kandang bersama sejumlah kura-kura betina dari Pulau Espanola. Jenis kura-kura ini lebih dekat jenisnya ketimbang yang berasal dari Gunung Wolf. Namun, upaya ini tetap tidak berhasil. Mereka gagal kawin.

Lonesome George pertama kali terlihat oleh ilmuwan Hungaria di Pulau Galapagos pada tahun 1972. Para ahli lingkungan yakin subspesies ini telah punah.

Selama ini, Lonesome George menjadi maskot Kepulauan Galapagos. Dalam setahun ada sekitar 180.000 wisatawan berkunjung di tempat ini. Pejabat Taman Nasional Galapagos mengatakan, dengan kematian George, subspesies kura-kura Pinta ini telah punah.

Sejatinya, kura-kura di Pulau-pulau Galapagos sangat berlimpah sampai akhir abad ke-19. Namun, ulah manusia menghabisi mereka. Kura-kura ini diburu untuk dimakan dagingnya oleh para pelaut dan nelayan. Kepunahan tidak bisa dielakkan.

Penampilan kura-kura Kepulauan Galapagos memang dikenal berbeda dari jenis lain yang berada di daratan. Perbedaan fitur itu yang membantu naturalis Inggris, Charles Darwin merumuskan teori evolusi. Saat ini, sekitar 20.000 kura-kura raksasa dari subspesies lain masih hidup di Galapagos. Entah sampai kapan mereka mampu bertahan.

Jumat, 22 Juni 2012

Hutan bakau Aceh Tamiang terancam punah

Banda Aceh (ANTARA News) - Hutan bakau di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, terancam punah karena kini yang tersisa hanya sekitar 35 persen dari luas 24.000 hektare, demikian kata Ketua Litbang DPD Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO) Kabupaten Aceh Tamiang Sayed Mahdi.

"Berkurangnya luas hutan bakau tersebut akibat pembukaan tambak, pengembangan perkebunan kelapa sawit, dan penebangan secara serampangan untuk bahan baku arang," kata Sayed Mahdi di Banda Aceh, Jumat.

Luas kawasan bakau di Aceh Tamiang tersebar di tiga kecamatan, yakni Seruway, Bendahara, dan Kecamatan Manyak Payed. Berbagai spesies hidup direrimbuanan hutan tersebut, bahkan paling dominan species Aviceania (api-api), Rhizophora apiculatta, Rhizophora mucronata.

Sayed menambahkan, sesuai hasil survei para ahli, hutan bakau mempunyai fungsi penting bagi penyelamatan darat dari keganasan ombak.

Mangrove seluas 200 meter persegi dengan kerapatan yang memadai dapat meredam kekuatan gelombang pasang, termasuk tsunami setinggi 30 hingga 50 persen.

Selasa, 12 Juni 2012

Krisis air ancam pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan

Johannesburg (ANTARA News) - Menteri Urusan Pengairan dan Lingkungan Hidup Afrika Selatan, Edna Molewa, mengatakan negaranya memerlukan cukup banyak air untuk menjamin pembangunan ekonomi.

"Perubahan iklim membuat penanganan sumber air jadi lebih rumit akibat ketidakpastian dan tak bisa diramalkannya pola cuaca. Tantangan politik dan ekonomi yang ditimbulkannya sangat nyata," kata Molewa.

Menteri senior pemerintah tersebut menekankan krisis air adalah ancaman pertumbuhan ekonomi di Afrika Selatan.

Molewa mengatakan kekurangan air mempengaruhi pembangkit listrik yang penting bagi pembangunan ekonomi, dan instalasi pembangkit listrik di negeri itu memerlukan jaminan pasokan air paling banyak.

"Afrika Selatan telah mengalami kekurangan listrik. Ketika listrik padam, negeri itu terhenti. Pembangkit listrik memerlukan air dengan jaminan pasokan paling banyak," kata Molewa, menurut laporan Xinhua.

Menurut perkiraan departemennya, Afrika Selatan akan memerlukan penanaman modal sebanyak 69 miliar dolar AS untuk memperoleh air dalam 10 tahun ke depan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu menurut World Wide Fund for Nature (WWF), air adalah sumber daya alam yang paling tidak diperhatikan di dunia, tapi berpengaruh pada keamanan nasional melalui dampaknya pada pertumbuhan ekonomi, pasokan pangan dan perawatan kesehatan, kata para peneliti.

Berbagai laporan menunjukkan tuntutan akan air yang meningkat dan dampak perubahan iklim akan membuat air jadi semakin langka pada masa depan di banyak negara.

Sumber air bersih di lereng Merapi aman

Sleman (ANTARA News) - Sumber air bersih di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, pascaerupsi gunung itu masih aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

"Ada dua sumber air besar di lereng Merapi ini yakni `Umbul Wadon` dan `Umbul Lanang` yang semuanya berada di hulu Sungai Kuning, kedua sumber air tersebut saat ini masih aman dan mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman Widi Sutikno di Sleman, Sabtu.

Ia menjelaskan, erupsi Merapi hanya mengakibatkan pipa-pipa yang mengalirkan air bersih dari mata air "Umbul Wadon" dan "Umbun Lanang" rusak.

Saat ini, katanya, pipa saluran air bersih dari sumber itu ke warga sudah diperbaiki. "Hanya saja untuk saluran pipa PDAM memang belum diperbaiki, karena kerusakan pipa cukup parah," katanya.

Bahkan, katanya, debit air yang dihasilkan "Umbul Lanang" meningkat menjadi sekitar 400 liter per detik, sedangkan sebelum erupsi Gunung Merapi 15 liter per detik.

"Sedangkan mata air `Umbul Wadon` karena kondisinya agak tertimbun material Merapi, sehingga debit airnya sepertinya berkurang. Sebelum erupsi Merapi, debit air `Umbul Wadon` bisa mencapai 350 hingga 400 liter per detik," katanya.

Pihaknya akan segera memperbaiki kondisi "Umbul Wadon" setelah situasi Merapi memungkinkan. "Saat ini masih sangat berbahaya karena kontur tanah masih labil dan bisa longsor bila diterjang hujan, sedang material Merapi juga bisa turun tiba-tiba bila hujan deras terjadi di puncak," katanya.

Ia mengatakan, "Umbul Wadon" dan "Umbul Lanang" sangat vital untuk Kabupaten Sleman. "Dua mata air ini menjadi sumber air utama bagi PDAM Argo Jasa yang melayani kebutuhan air untuk kawasan Kaliurang, PDAM Tirta Marta milik Pemkot Yogyakarta, dan PDAM Tirta Dharma milik Pemkab Sleman, serta satu jaringan pipa milik masyarakat lereng Merapi," katanya.

Kamis, 12 April 2012

Gempa Aceh tidak pengaruhi aktivitas gunung Marapi

Bukittinggi (ANTARA News) - Gempa bumi yang terjadi di Aceh dengan kekuatan 8,5 skala Richter (SR), Rabu Sore, tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat.

Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Warseno, Rabu menyebutkan, gempa bumi di Aceh tadi sore itu tidak mempengaruhi aktivitas gunung.

"Saat ini status gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih waspada level II," kata dia.

Menurut dia, pascagempa bumi Rabu sore pihaknya akan melakukan pengamatan terhadap gunung secara intensif.

"Laporan dari alat seismometer di Pos Pengamatan Gunung Api Belakang Balok Bukittinggi, gunung masih seperti semula yaitu waspada level II," kata dia.

Dia menyebutkan, berdasarkan pengalaman gempa bumi dahsyat yang diikuti tsunami di Aceh beberapa tahun lalu, Gunung Marapi juga tidak terpengaruh seperti adanya peningkatan vulkanik gunung api.

"Masyarakat masih tidak diperkenankan mendaki lebih dari 3 kilometer dari puncak," kata dia.

Ia menyebutkan, sejak peningkatan aktivitas pada tanggal 3 Agustus 2011, Gunung Marapi hampir setiap hari mengeluarkan asap hitam dan abu vulkanik.

Salah satu gunung aktif di Sumbar itu pada 3 Agustus 2011 sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman dan Padangpanjang.

Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun luar Sumatera Barat.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai melalui jalur pendakian dari Kotobaru, Tanahdatar. (ANT)

BPBA: tidak ada korban jiwa akibat gempa Aceh

Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Asmadi Syam, menyatakan hingga kini belum diperoleh laporan adanya korban jiwa sebagai dampak dari gempa berkekuatan 8,5 skala Richter yang menguncang provinsi itu, Rabu (11/4) sore.

"Sejauh ini tidak ada laporan tentang adanya korban jiwa sebagai akibat dari gempa terkuat menguncang Aceh sepanjang tahun 2012 in," katanya kepada ANTARA di Banda Aceh, Rabu tengah malam.

Namun, gempa tersebut membuat kepanikan masyarakat terutama mereka yang berdomisili dipesisir pantai seperti di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Simeulue, Aceh Barat dan Kota Lhokseumawe.

Asmadi Syam menambahkan, pihaknya juga terus memonitor dampak bencana alam gempa tersebut dan petugas BPBA telah dikerahkan untuk memberikan ketenangan masyarakat melalui imbauan agar penduduk tidak terus panik dan segera kembali kerumah masing-masing, menyusul peringatan dini tsunami dicabut.

"Kami mengerahkan tim yang bersama-sama dengan unit kemanusiaan lainnya seperti SAR Nasional untuk meminta masyarakat kembali ke rumahnya masing-masing setelah peringatan dini tsunami dicabut," katanya menjelaskan.

Terkait dengan kerusakan bangunan akibat gempa, Asmadi Syam menyatakan hingga kini belum diperoleh laporan dari daerah yang terkena dampak bencana alam tersebut.

Kepanikan masyarakat tidak hanya di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, namun juga warga di Kota Lhokseumawe juga dilaporkan sempat mengungsi mencari tempat lebih tinggi pascagempa kuat sepenjang 2012 itu.

Pantauan ANTARA, pagar beton lembaga pemasyarakatan (Lapas) kawasan Santan, Kabupaten Aceh Besar dilaporkan roboh, namun belum diketahui pasti apakah akibat gempa itu. Pagar Lapas Santan sepanjang sekitar 300 meter yang roboh tersebut kini terpasang garis polisi (police line).

Hingga berita ini diturunkan, sebagian warga terutama yang bermukim berdekatan dengan bibir pantai dilaporkan belum kembali ke rumahnya masing-masing. (A042)

DPR Imbau Warga Aceh Tak Panik Namun Tetap Waspada

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta DPR berharap tsunami Aceh tahun 2004 tidak terulang lagi. Warga Aceh diminta tak panik namun tetap waspada mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi.

"Kita semua berharap semoga tsunami 2004 tidak terulang. Walaupun belum ada laporan kerusakan atau korban kita tetap harus waspada dan mengantisipasi semua kemungkinan," imbau Wakil Ketua DPR Anis Matta.

Hal ini disampaikan Anis kepada detikcom, Kamis (12/4/2012).

Anis mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan rakyat Aceh. Agar gempa berkekuatan 8,5 SR yang mengguncang Aceh tidak mengakibatkan tsunami. Karena sampai saat ini gempa susulan berkekuatan cukup besar masih terjadi di Aceh.

"Seluruh rakyat Indonesia agar berdoa bagi keselamatan rakyat Aceh dan daerah sekitarnya yang terkena gempa,"katanya.

Dia juga meminta masyarakat untuk bergotong-royong membantu masyarakat Aceh. Termasuk memberikan bantuan jika sudah sangat dibutuhkan.

"Kita harus secara gotong-royong menyiapkan berbagai bentuk bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena gempa, terutama setelah data lapangan lebih akurat,"tandasnya.