Positive Thinking

Positive Thinking Akan Sangat Membantu Pola Pikir Kita Dalam Berkomunikasi Antara Kita Serta berkreasi Maupun Dalam Menunjang Aktivitas Kita

Kamis, 01 Mei 2014

4 Gunung Berstatus Siaga, 20 Gunung Berstatus Waspada

Oleh : Desk Informasi

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi terhitung Rabu (30/4) menaikkan status Gunung Slamet menjadi siaga level III, sementara Gunung Merapi sejak Selasa (29/4) naik statusnya dari normal (level III) menjadi Waspada (level II). Dengan demikian, maka saat ini terdapat 4 (empat) gunung api status Siaga dan 20 gunung api status Waspada.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya Kamis (1/5) menyebutkan, ke-4 gunung berstatus siaga itu adalah G. Slamet, Sinabung, Karangetang, dan Lokon.
Sedangkan 20 gunung api Waspada adalah G. Merapi, Rokatenda, Kelud, Raung, Ibu,  Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan,  Dieng, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono,  dan Kerinci.
“Penentuan status gunungapi adalah kewenangan PVMBG Badan Geologi yang  dimaksudkan memberikan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar  gunung,” kata Sutopo.
Ia menyebutkan, makna status Siaga bahwa semua data menunjukkan aktivitas dapat  segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.
Tindakan yang harus dilakukan, kata Sutopo, adalah sosialisasi di wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan  piket penuh. Sedangkan status Waspada bermakna terdapat kenaikan
aktivitas di atas level normal, baik kegempaan, geokimia, deformasi, dan vulkanik lainnya.
“Dalam kondisi ini maka tindakan yang diperlukan  adalah sosialisasi, penilaian bahaya, pengecekan sarana, pelaksanaan piket terbatas,” lanjut Sutopo.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu menjelaskan,  perubahan gung api ke status Siaga dan Waspada itu tidak terjadi  bersamaan waktunya. Tergantung dari aktivitas gunungnya. “Status  G.Kerinci ditetapkan sejak 9-9-2007 hingga saat ini. Begitu juga dengan  G. Dukono sejak 15-6-2008 hingga sekarang,” tambahnya.
Sutopo menegaskan,  adanya peningkatan aktivitas  gunungapi saat ini di G. Slamet, Merapi dan Bromo yang hampir bersamaan tidak ada saling keterkaitannya antara satu gunung dengan lainnya.
“Yang penting masyarakat harus mengikuti semua arahan dari pihak berwenang,” pungkas Sutopo.