Sleman (ANTARA News) - Sumber air bersih di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, pascaerupsi gunung itu masih aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

"Ada dua sumber air besar di lereng Merapi ini yakni `Umbul Wadon` dan `Umbul Lanang` yang semuanya berada di hulu Sungai Kuning, kedua sumber air tersebut saat ini masih aman dan mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman Widi Sutikno di Sleman, Sabtu.

Ia menjelaskan, erupsi Merapi hanya mengakibatkan pipa-pipa yang mengalirkan air bersih dari mata air "Umbul Wadon" dan "Umbun Lanang" rusak.

Saat ini, katanya, pipa saluran air bersih dari sumber itu ke warga sudah diperbaiki. "Hanya saja untuk saluran pipa PDAM memang belum diperbaiki, karena kerusakan pipa cukup parah," katanya.

Bahkan, katanya, debit air yang dihasilkan "Umbul Lanang" meningkat menjadi sekitar 400 liter per detik, sedangkan sebelum erupsi Gunung Merapi 15 liter per detik.

"Sedangkan mata air `Umbul Wadon` karena kondisinya agak tertimbun material Merapi, sehingga debit airnya sepertinya berkurang. Sebelum erupsi Merapi, debit air `Umbul Wadon` bisa mencapai 350 hingga 400 liter per detik," katanya.

Pihaknya akan segera memperbaiki kondisi "Umbul Wadon" setelah situasi Merapi memungkinkan. "Saat ini masih sangat berbahaya karena kontur tanah masih labil dan bisa longsor bila diterjang hujan, sedang material Merapi juga bisa turun tiba-tiba bila hujan deras terjadi di puncak," katanya.

Ia mengatakan, "Umbul Wadon" dan "Umbul Lanang" sangat vital untuk Kabupaten Sleman. "Dua mata air ini menjadi sumber air utama bagi PDAM Argo Jasa yang melayani kebutuhan air untuk kawasan Kaliurang, PDAM Tirta Marta milik Pemkot Yogyakarta, dan PDAM Tirta Dharma milik Pemkab Sleman, serta satu jaringan pipa milik masyarakat lereng Merapi," katanya.