Johannesburg (ANTARA News) - Menteri Urusan Pengairan dan Lingkungan Hidup Afrika Selatan, Edna Molewa, mengatakan negaranya memerlukan cukup banyak air untuk menjamin pembangunan ekonomi.

"Perubahan iklim membuat penanganan sumber air jadi lebih rumit akibat ketidakpastian dan tak bisa diramalkannya pola cuaca. Tantangan politik dan ekonomi yang ditimbulkannya sangat nyata," kata Molewa.

Menteri senior pemerintah tersebut menekankan krisis air adalah ancaman pertumbuhan ekonomi di Afrika Selatan.

Molewa mengatakan kekurangan air mempengaruhi pembangkit listrik yang penting bagi pembangunan ekonomi, dan instalasi pembangkit listrik di negeri itu memerlukan jaminan pasokan air paling banyak.

"Afrika Selatan telah mengalami kekurangan listrik. Ketika listrik padam, negeri itu terhenti. Pembangkit listrik memerlukan air dengan jaminan pasokan paling banyak," kata Molewa, menurut laporan Xinhua.

Menurut perkiraan departemennya, Afrika Selatan akan memerlukan penanaman modal sebanyak 69 miliar dolar AS untuk memperoleh air dalam 10 tahun ke depan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu menurut World Wide Fund for Nature (WWF), air adalah sumber daya alam yang paling tidak diperhatikan di dunia, tapi berpengaruh pada keamanan nasional melalui dampaknya pada pertumbuhan ekonomi, pasokan pangan dan perawatan kesehatan, kata para peneliti.

Berbagai laporan menunjukkan tuntutan akan air yang meningkat dan dampak perubahan iklim akan membuat air jadi semakin langka pada masa depan di banyak negara.