Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda terpantau terus menurun beberapa hari terakhir.

"Kegempaan kemarin tercatat 3.716 kali dan sekarang turun lagi menjadi 3.495 kali," kata petugas pemantau GAK, Hamdani, di pos pemantau Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa.

Ia mengatakan, sebelumnya kegempaan stagnan pada 6.000-an kali perhari kemudian turun pada hitungan 4.000 kali per hari dan selama dua hari terakhir hanya 3.000-an kali dalam sehari.

"Jumlah kegempaan sebelumnya tiga sampai empat kali semenit kemudian turun menjadi dua sampai tiga kali dalam semenit," terangnya.

Menurut dia, meskipun kondisi cuaca tidak berpengaruh langsung terhadap kegempaan tersebut kemungkinan curah hujan tinggi beberapa hari ini berdampak pada suhu gunung tersebut.

"Pemicu kegempaan karena suhu panas material vulkanik di dalam gunung tersebut," kata Hamdani.

Kesimpulan tersebut, katanya, melihat dari aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat saat pertengahan hingga akhir tahun bersamaan dengan musim panas atau kemarau yang membuat suhu gunung semakin panas.

Ia mengatakan, meskipun kegempaan menurun aktivitas gunung itu masih tinggi dan statusnya menurut Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) masih tetap siaga.

Hamdani mengaku, masih kesulitan memantau GAK beberapa hari ini karena terkadang hanya tampak samar-samat tertutup kabut di Selat Sunda sementara cuaca cenderung berawan dan hujan.

Ia menambahkan, karena aktivitas kegempaan masih dalam kategori tinggi, nelayan dan wisatawan hendaknya menjaga jarak aman sekitar dua kilometer.
(ANT -048/R010)