Gunung Semeru Keluarkan 80 Kali Hembusan Asap
Lumajang (ANTARA News) - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) mengeluarkan hembusan asap sebanyak 80 kali, Jumat.
Hal tersebut terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur, Arifin, mengatakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan hembusan asap sebanyak 80 kali dan gempa tremor sebanyak delapan kali.
"Dalam seismograf tercatat gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dan guguran sebanyak empat kali," tuturnya saat dihubungi ANTARA.
Menurut dia, Gunung Semeru selama sepekan terakhir hanya mengeluarkan hembusan asap, namun pihaknya tidak bisa melihat puncak Semeru (Mahameru) karena tertutup kabut.
"Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih Waspada (Level II), sehingga warga dilarang melakukan aktivitas yang berjarak 4 kilometer dari puncak Semeru," paparnya.
Secara terpisah, Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Lumajang, Rochani, mengatakan Pemkab Lumajang tetap memantau aktivitas Gunung Semeru.
"Meski statusnya waspada, kami lebih memprioritaskan pemantauan aktivitas Gunung Semeru dibandingkan Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang berstatus siaga," tutur Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lumajang itu.
Menurut dia, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Jawa, sehingga pihaknya memberikan perhatian ekstra untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Satlak PB selalu berkoordinasi dengan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur terkait dengan perkembangan aktivitas Semeru," tuturnya menjelaskan.
Apabila ada informasi peningkatan aktivitas Semeru, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa yang memiliki wilayah di lereng Gunung Semeru untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Alhamdulillah, sejauh ini Gunung Semeru masih aman. Namun pihak Satlak PB tetap melakukan pemantauan secara rutin untuk mengetahui perkembangan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu," katanya menambahkan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar