Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan dalam tiga hari kedepan masih terjadi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.
"Diperkirakan sampai tiga hari ke depan cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Toni A Wijaya di Yogyakarta, Jumat.
Ia mengatakan, cuaca ekstrem terjadi karena di laut selatan atau Samudra Hindia tekanan udara rendah. Akibatnya, angin bertiup kencang dan memicu ketinggian gelombang laut bisa mencapai tiga meter. "Cuaca ekstrem ini diperkirakan masih terjadi sampai Senin pekan depan," katanya.
Menurut Toni, untuk wilayah DIY pada pertengahan Desember 2010 merupakan awal musim hujan. Sedangkan puncak musim hujan terjadi di awal Januari 2011.
Sekarang cuaca di wilayah DIY cenderung berawan pada pagi hari hingga menjelang siang. "Kemudian sore biasanya terjadi hujan dengan curah sedang, selama dua sampai tiga jam," katanya.
Sedangkan terkait dengan banjir lahar dingin akibat hujan di sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi, kata dia BMKG memberikan pelayanan informasi cuaca kepada Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta.
Ia menyebutkan, curah hujan di kawasan Gunung Merapi berdasarkan alat pengukur milik BMKG yang dipasang di Pakem, Kabupaten Sleman, selama sepekan terakhir tercatat rata-rata 100 milimeter per dasarian (10 hari).
"Namun, BPPTK memiliki kriteria jika curah hujan lebih dari 40 milimeter per jam, dikategorikan kondisi cukup membahayakan karena bisa menghanyutkan timbunan material vulkanik Merapi, sehingga menimbulkan banjir lahar dingin di sungai-sungai kawasan kaki gunung itu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar