BMKG: Wilayah Perairan Papua Hujan
Jayapura (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura memprediksi cuaca di perairan Provinsi Papua, dalam dua hari mendatang akan turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Gelombang laut dengan tinggi 2.00 hingga 3.00 meter dapat terjadi di perairan laut Arafuru timur dan barat hingga selatan Merauke.
Selain itu, kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Jayapura Sudaryono, di Jayapura, Rabu, angin di atas perairan utara Papua pada umumnya bertiup dari arah barat laut hingga timur dengan kecepatan 05-15 knot.
Sedangkan angin di atas perairan selatan Papua pada umumnya bertiup dari arah barat laut hingga timur laut dengan kecepatan antara 05-20 knot.
"Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dapat terjadi di perairan utara Papua. Sedangkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dapat terjadi di perairan selatan," katanya.
Di perairan Agats Amamapare, cuaca pun diprediksi akan turun hujan. Angin dari barat laut dengan kecepatan 10 knot. Sedangkan tinggi gelombang diprakirkan berkisar 1,25-2,50 meter.
Kemudian di laut lepas Biak-Jayapura, cuaca diprediksi hujan, dan disertai tinggi gelombang 1.25 hingga 2,50 meter.
Cuaca hujan juga berpeluang terjadi di Teluk Cenderawasih. Angin dari arah barat laut dengan kecepatan 10 knot. Sedangkan tinggi gelombang diprediksikan berkisar 0,75 meter hingga 2.00 meter.
Sementara itu, di perairan Sorong, tinggi gelombang diprakirakan berkisar 0,50 hingga 2.00 meter, disertai hujan.
Sedangkan di Teluk Berau, angin dari arah utara dengan kecepatan 10 knot, disertai hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Kemudian, di perairan Ayu Apia cuaca diprakirakan hujan serta angin dari timur laut dengan kecepatan 15 knot yang disertai gelombang laut setinggi 1.50 hingga 2,00 meter.
Cuaca hujan juga diprediksi akan terjadi di laut Arafuru timur. Pada umumnya angin bertiup dari arah utara dengan tinggi gelombang 2,00 hingga 3.00 meter," tambahnya.
Sudaryono mengakui topografi Papua yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik, serta arah angin dari laut Filipina, menjadi salah satu penyebab perubahan cuaca seperti pembentukan awan dan hujan yang begitu cepat di Papua, sehingga sulit diprakirakan, namun BMKG selalu memberitahukan kepada warga setiap ada perubahan cuaca.
"BMKG selalu memberitahukan tentang perkembangan cuaca untuk peringatan kepada warga, seperti melalui media massa, radio pantai, TNI Angkatan Laut dan administrator pelabuhan," katanya.
Untuk itu, Sudaryono mengimbau kepada para nelayan dan masyarakat yang ingin menggunakan transportasi laut dan udara untuk lebih sering memperhatikan informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan. (ALX/K004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar