Abu Bromo ke Jember, Warga Diminta Bermasker
Jember (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengimbau warganya mewaspadai guyuran hujan abu dari Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang mengarah ke daerah itu.
"Kami mengimbau warga menggunakan masker, apabila keluar rumah dengan menggunakan sepeda motor. Hujan abu vulkanik cukup tipis sehingga tidak terlihat dengan mata telanjang," kata Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Jember, Edi Budi Susilo, Kamis.
Hembusan abu vulkanik Gunung Bromo mengarah ke Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember, bahkan tercatat sedikitnya 14 kecamatan dari 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang terkena abu vulkanik tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam situsnya menyatakan bahwa aktivitas kegempaan maupun visual erupsi Gunung Bromo masih berfluktuatif dengan kecenderungan mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data kegempaan, visual, deformasi, dan potensi bahaya erupsi maka status kegiatan Gunung Bromo diturunkan dari "Awas" (Level IV) menjadi "Siaga" (Level III) sejak 6 Desember 2010 pukul 12.45 WIB.
Menurut Edi, sebagian warga sudah terlihat membeli masker di sejumlah apotek yang tersebar di kawasan kota Jember, sehingga tidak perlu menunggu distribusi masker dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember.
"Meski diguyur hujan abu vulkanik Bromo, aktivitas warga Jember secara keseluruhan tidak terganggu. Warga tidak perlu panik," tuturnya menjelaskan.
Dinkes Jember, lanjut dia, sudah mendistribusikan ribuan masker untuk beberapa kecamatan yang terkena abu vulkanik Bromo, sehingga persoalan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Beberapa kecamatan yang diguyur hujan abu vulkanik Bromo yang mengandung belerang antara lain Kecamatan Kencong, Puger, Jombang, Gumukmas, Rambipuji, Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang.
Salah seorang warga di Kecamatan Puger, Eko Imam Wahyudi, mengeluhkan hujan abu vulkanik yang menyebabkan lantai rumah dan kendaraan yang diparkir di depan rumahnya kotor berdebu.
"Memang abu vulkanik yang mengarah ke Jember tidak mengganggu aktivitas warga, namun warga justru punya aktivitas baru yakni sering membersihkan lantai rumah, mobil dan tidak menjemur pakaian di ruang terbuka," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar