Bukittinggi (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumatera Barat terlihat masih mengeluarkan asap hitam pada Senin sekitar pukul 21.30 WIB.

Pantauan ANTARA Senin malam asap hitam yang keluar dari gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) ini jelas terlihat di Nagari Sungaipuar, Kabupaten Agam.

Yulia Ningsih, warga Sungaipuar, mengatakan, asap hitam yang dimunculkan gunung berlangsung cukup lama.

"Gumpalan asap itu membubung tinggi dari puncak gunung. Gumpalan asap itu terlihat jelas karena cuaca malam ini sangat cerah," katanya.

Ia menambahkan, gunung tersebut pada Minggu (9/10) pagi juga mengeluarkan asap hitam dengan ketinggian sekitar 50 meter. Kemudian pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB gunung tersebut kembali menyembur asap hitam.

"Gempa vulkanik dibandingkan beberapa hari sebelumnya mulai berkurang. Setidaknya terjadi kegempaan sebanyak 14 kali, baik gempa tremor dan gempa embusan," kata petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB), Warseno.

Dia menyebutkan, meski aktivitas vulkanik mulai menurun, namun letusan mengalami peningkatan, yaitu 111 kali dari tanggal 1 - 8 Oktober 2011.

"Letusan Gunung Marapi menyemburkan abu vulkanik menuju Tenggara atau ke daerah Pariangan dan Simabur, Kabupaten Tanahdatar," katanya.

Letusan gunung secara kualitas masih sama dibandingkan beberapa hari sebelumnya, dengan ketinggian berkisaran 100 - 600 meter.

Penurunan aktivitas vulkanik Gunung Marapi tersebut, belum disertai penurunan status waspada level II yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Masyarakat tetap dilarang untuk mendekati gunung sampai radius tiga kilometer dari puncak.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar kaki gunung tidak usah khawatir gunung akan meletus, karena kondisi gunung belum menunjukkan tanda-tanda ke arah itu," katanya.

Salah satu gunung api aktif di Sumbar ini telah mengalami peningkatan aktivitas sejak 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB.

Gunung ini sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang berketinggian 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Padang Pariaman, dan Padangpanjang. (ANT-205/Z002)