Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Riau - Musim kemarau yang berkepanjangan di Riau dikhawatirkan mengancam 35 ribu hektar ladang padi gagal panen. Bila gagal,dampaknya Riau akan tetap ketergantungan pasokan beras dari luar Provinsi Riau.
Kepala Biro Humas Pemprov Riau, Chairul Riski, mengungkapkan hal itu dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (8/7/2011) di Pekanbaru. Menurutnya, pihaknya menerima laporan dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau, bahwa jika 15 hari ke depan curah hujan sangat minim, maka padi yang ditanam pada bulan Mei dan Juni akan terjadi gagal panen.
"Jika benar-benar gagal panen, maka kerugian dari luas lahan 35 ribu hektar itu, bisa mencapai 140 ribu ton. Dengan perkiraan, setiap hektarnya biasanya dapat menghasilkan 4 ton," kata Riski.
Menurut Riski, musim kemarau yang saat ini melanda Riau, akan berdampak pada kegagalan target produksi pada tahun ini. Kondisi tersebut akan membuat Riau masih tetap ketergantungan pasokan berasa dari luar Riau.
"Untuk tahun lalu Riau masih mendatangkan beras dari luar Riau sebanyak 223 ton beras. Bila tahun ini kita gagal panen lagi, maka angka ketergantungan pasokan beras akan terus meningkat dari tahun ke tahun," kata Riski.
Musim kemarau yang terjadi saat ini, lanjut Riski, dengan sendiri juga akan mengganggu rencana panen raya di seluruh Riau yang diprogramkan pada Februari dan Mei tahun depan.
"Seluruh kabupaten kota harus mengantisipasi terjadi kemarau panjang ini, agar lahan pertanian tidak kekeringan," kata Riski.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar