Intensitas Letusan Gunung Bromo Turun
Surabaya (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan intensitas letusan Gunung Bromo, Sabtu, berangsur menurun pascaletusan strombolian atau lava pijar disertai suara gemuru dari kawah yang terjadi pada 30 Desember 2010.
"Kami berharap setelah letusan strombolian, intensitas letusan menurun," kata Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Indrasto saat dihubungi ANTARA melalui ponselnya.
Menurut dia, letusan jenis strombolian menarik perhatian, dan tidak terlalu berbahaya. Letusan ini mengeluarkan sejumlah kecil lava yang menjulang setinggi 15 hingga 90 meter ke udara, dengan letupan-letupan pendek.
Lava cukup kental, sehingga tekanan gas harus terlebih dulu meningkat sebelum mampu mendesak material-material terbang ke udara. Ledakan-ledakan yang teratur pada letusan ini dapat menimbulkan bunyi dentuman seperti suara bom, namun letusannya relatif kecil.
Letusan strombolian, secara umum tidak menghasilkan aliran lava, namun sebagian lava mungkin akan menyertai proses letusan. Letusan ini juga mengeluarkan sejumlah kecil abu tepra.
"Seperti kembang api yang keluar dari kawah gunung menuju ke atas," katanya.
Selain itu, lanjut dia, gempa tremor secara terus menerus masih terjadi dengan amplitudo antara 5-20 milimeter. "Ketinggian abu vulkanik menurun hingga 400 meter (sebelumnya ketinggiannya sampai 1.500 hingga 2.000 meter) dengan arah menuju timur laut," katanya.
Namun demikian, Indrasto mengatakan bahwa hujan abu masih terjadi di sekitar gunung Bromo tepatnya di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo yang berjarak sekitar 4-5 kilometer dari Gunung Bromo.
"Hujan abu masih terjadi, tapi sekarang mulai tipis tidak seperti hari-hari sebelumnya," ujarnya.
Hingga saat ini status Gunung Bromo diketahui masih siaga, namun pihak PVMBG masih belum bisa memastikan apakah gunung tersebut masih bisa aktiv lagi atau tidak. "Mudah-mudahan intensitas letusan di Gunung Bromo secepatnya menurun sehingga warga sekitar bisa beraktivitas seperti biasanya," ujarnya.
Sebelumnya, puluhan warga Desa Ngadirejo yang jaraknya sekitar 4-5 kilometer dari kawah Gunung Bromo pada 30 Desember sempat mengungsi karena khawatir letusan susulan akan terjadi lebih besar.
Warga tersebut sempat ditampung selama semalam di kantor Kecamatan Sukapura, hotel dan gedung sekolahan yang merupakan daerah aman dengan radius 15 Kilometer dari kawah Gunung Bromo.
(A052/M008/A038)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar