Cinangka (ANTARA News) - Asap Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mencapai 25 meter, dan nampak terlihat jelas dari pos pemantau di Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
"Tinggi asap Gunung Anak Krakatau terlihat 25 meter," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Kamis.
Ketinggian asap Gunung Anak Krakatau pada tahun 2011, selama ini paling tinggi mencapai 500 meter.
"Pos Pemantau di Desa Pasauran hanya melihat ketinggian asap Gunung Anak Krakatau paling tinggi mencapai 500 meter," katanya.
Sedangkan untuk warna asap Gunung Anak Krakatau sendiri, menurut Anton, masih sama seperti hari sebelumnya berwarna putih.
"Warna asapnya putih tipis, sama seperti kemarin," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Anyer, Herman, menjelaskan, asap Gunung Anak Krakatau terlihat samar-samar.
"Kalau dari Pantai Anyer sekarang ini, asap Gunung Anak Krakatau tidak nampak jelas, terlihat samar-samar, sama seperti kemarin," katanya.
Dia mengaku, kondisi kegempaan Gunung Anak Krakatau yang naik dari Waspada ke Siaga, berbeda dengan tahun 2010 lalu.
"Kalau tahun sebelumnya, ketika Gunung Anak Krakatau dinyatakan Siaga, kami dapat melihat dengan jelas asap yang keluar dari perut gunung tersebut," katanya.
Kegempaan Gunung Anak Krakatau pada tahun 2010 sangat terasa kegempaan yang dikeluarkan oleh Gunung tersebut, seperti letusan atau dentuman.
"Dentuman yang dikeluarkan oleh Gunung Anak Krakatau menggetarkan jendela kaca rumah warga yang di pesisir," ujarnya.
Bahkan, kata dia, kegempaan Gunung Anak Krakatau di tahun 2010 membuat panik warga, karena seringnya bergetar jendela kaca rumah warga.
"Tahun lalu, rumah saya sering bergetar, akibat kegempaan Gunung Anak Krakatau," katanya.
(ANT-152/R010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar