Positive Thinking

Positive Thinking Akan Sangat Membantu Pola Pikir Kita Dalam Berkomunikasi Antara Kita Serta berkreasi Maupun Dalam Menunjang Aktivitas Kita

Selasa, 30 November 2010

Masih Sekitar Bromo

Intensitas Letusan Gunung Bromo Menurun
Selasa, 30 November 2010 10:12 WIB
Probolinggo - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Intensitas letusan Gunung Bromo pada Selasa ini mulai menunjukkan tanda-tanda menurun.

Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi Dari PVMBG Gede Suantika, mengatakan, secara umum intensitas letusan Gunung Bromo yang mulai terjadi sejak 27 November mulai menurun sampai pada 29 November sekitar pukul 20.00 WIB.

"Sisanya tinggal kepulan asap yang ringan yang didominasi oleh uap air dan debu," katanya.

Menurut dia, abu vulkanik yang kemudian disusul hujan abu terjadi pada Senin (29/11) malam dibawa oleh arah angin ke timur laut atau tepatnya dari punjak Cemaralawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan hujan abu mulai Selasa (30/11) pagi berganti arah ke utara atau menuju bukit penanjakan satu atau ke Kabupaten Pasuruan.

"Mulai pagi hingga siang ini, arah abu vulkanik menuju Probolinggo ke Pasuruan," katanya.

Dikatakan menurun, Gede menjelaskan bahwa gempa tremor yang berlangsung Senin (29/11) ampilutodonya sampai 15 mm, namun sejak Selasa (30/11) dini hari menurun hingga 4-5 mm.

Begitu juga dengan gempa vulkanik pada 29 November jumlahnya 28 kali, namun pada 30 November terekamnnya hanya sebanyak 6 kali. "Namun untuk amplitudo maksimum gempa vulkahnik 36 mm, tetap besar seperti kemarin," katanya.

Secara keseluruhan, lanjut Gede, intensitas letusan Gunung Bromo sudah menurun. "Dihitung dari amplitudo gempa tremor dari 12 menjadi 5. Sedangkan ketinggian kepulan asapnya dari 800 meter menjadi 300 meter," ujarnya.

Namun demikian, kata Gede, dimungkinkan tetap naik lagi sehingga statusnya tetap awas dan terus menjaga kesiapsiagaan.

Berdasarkan data dari Media Centre Badan Nasional Penanggalangan Bencana (BNPBP) Gunung Bromo, terhitung pada Senin (29/11) sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, terjadi 6 kali gempa vulkanik ringan dengan amplitudo mencapai 12 hingga 36 milimeter.

Adapun lama gempa rata-rata antara 10 hingga 28 detik. Gempa tremor juga masih terus terjadi dengan jumlah amplitudo 2 hingga 5 milimeter.

Sedangkan ketinggian asap dan abu yang dikeluarkan dari kawah Gunung Bromo mulai 200 hingga 300 meter. Cuaca agak mendung dengan arah angin mengarah utara (Kabupaten Pasuruan).
(ANT/A024)

Abu Vulkanik Gunung Bromo Mengarah ke Probolinggo

Probolinggo (ANTARA News) - Abu vulkanik Gunung Bromo mulai Selasa pagi ini terlihat mengarah ke utara atau Kabupaten Probolinggo.

Pantauan ANTARA di puncak Cemorolawang, Ngadisari, Sukapura, Probolinggo menyebutkan kepulan asap vulkanik berwarna hitam tebal yang mengarah ke Probolinggo tersebut terlihat jelas sekitar pukul 04.00 WIB.

Asap vulkanik tersebut mengakibatkan hujan abu tipis di sekitar Desa Ngadisari yang terletak 3 kilo meter dari arah Gunung Bromo.

Hujan abu tersebut membuat sejumlah mobil yang diparkir di sejumlah hotel, salah satunya hotel Lava View terlihat kotor terkena debu. Begitu juga sejumlah pepohonan yang daunnya mulai terlihat kotor akibat debu.

"Jaket saya saja juga cepet kotor," kata salah seorang pengunjung Wawan.

Namun demikian, lanjut dia, hal itu tidak menjadikan para pengunjung berhenti melihat keindahan asap Gunung Bromo. Bahkan terlihat sejumlah pengunjung masih menyempatkan diri untuk berfoto-foto.

Sementara itu, petugas di Pos Pantau Gunung Bromo, Mulyono membenarkan abu vulkanik mengarah ke arah utara.

"Ini sudah menurun tapi arahnya berubah," katanya singkat.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta untuk warga yang berada di Cemorolawang, Ngadisari untuk tetap berhati-hati. Bila perlu ia menyarankan agar warga mulai memakai masker karena hujan abu mulai terjadi di daerah tersebut. (A052/K004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar