Hujan Abu di Magelang
Liputan6.com, Magelang: Hujan abu dari Gunung Merapi mengguyur Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (20/11). Namun, hujan abu tidak mengganggu para pengguna lalu lintas dan aktivitas warga kota yang berjarak sekitar 50 kilometer barat puncak Merapi itu.
Para pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang melewati sejumlah ruas jalan di kota itu mengenakan masker. "Sejak tadi sekitar pukul 06.00 WIB, hujan abu turun, tetapi hanya tipis," kata Cahyono, warga Perumahan Korpri Kampung Ngembik, Kelurahan Kramat, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Hujan abu juga dirasakan warga Desa Ngadirojo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. "Di jok sepeda motor yang saya parkir di depan rumah, saya lihat ada abu yang berasal dari letusan Merapi," kata Sugiyono, warga setemapat.
Di Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, yang jaraknya sekitar enam kilometer barat puncak Merapi, justru tidak merasakan hujan abu. "Tidak ada (hujan abu, red) di sini, gunung hanya tertutup kabut tebal," kata Supriyanto.
Petugas Pengamatan Gunung Merapi di Pos Bukit Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Yulianto, mengatakan, kepulan asap solvatara yang keluar dari puncak Merapi tertiup angin ke arah barat laut. "Asapnya condong ke arah barat laut, sehingga kemungkinan terjadi hujan abu di daerah barat dari puncak Merapi," katanya.
Sejak pukul 00.00 hingga 07.00 WIB, kata Yulianto, terjadi dua kali guguran material, tiga kali gempa vulkanik, dan dua kali gempa tektonik yang terpantau dari pos setempat. "Gempa tremor hingga saat ini masih beruntun. Saat ini (sekitar pukul 07.15 WIB, red) Gunung Merapi tertutup kabut tebal," katanya.(ANT/SHA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar