Egir Rivki - detikNews
New York - Gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) melanda wilayah Virginia, Amerika Serikat. Gempa juga menggetarkan kota Washington DC, New York dan sepanjang pantai timur Amerika Serikat.
Menurut Foxnews, Rabu (24/8/2011), gempa membuat beberapa gedung-gedung penting di Amerika dievakuasi. Termasuk gedung FBI, US Capitol, dan Pentagon.
Bahkan bandara John F Kennedy yang berada di kota New York juga ditutup karena guncangan gempa tersebut. Foxnews mengabarkan seluruh petugas yang bekerja di menara kontrol bandara JFK, dievakuasi karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Guncangan juga membuat pejabat Pentagon hingga pegawai yang tinggal di gedung berlarian.
Sebelumnya, badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS), USGS, menjelaskan gempa yang menghantam kota Virginia berada pada kedalaman 3,7 mil dan berjarak sekitar 83 Km dari ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.
Mediant Global Mandiri merupakan gabungan dari beberapa kumpulan anak muda kreatif yang tergabung dalam : 1. Dian Production dan Chicak Music Studio serta Liar's Colection dan Aristya Colection , Beralamat di : Jln. H. Enang No. 28 Cisalak, Cimanggis Depok. telp: 0218732662
Positive Thinking
Positive Thinking Akan Sangat Membantu Pola Pikir Kita Dalam Berkomunikasi Antara Kita Serta berkreasi Maupun Dalam Menunjang Aktivitas Kita
Rabu, 24 Agustus 2011
Kamis, 18 Agustus 2011
PMI siagakan relawan gunung berapi
Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) menyiagakan 152 relawannya untuk merespon kemungkinan dampak peningkatan aktifitas enam gunung berapi di Indonesia, yaitu Gunung Marapi dan Kerinci (Sumatera), Soputan, Lokon dan Karangetan (Sulawesi) serta Gunung Papandayan (Jawa Barat).
"Para relawan diturunkan dari PMI Kabupaten Padang Pariaman, PMI Kota Pariaman, PMI Kota Bukit Tinggi, PMI Kabupaten Agam, PMI Kabupaten Tanah Datar, PMI Kabupaten Kayu Aro dan PMI Kabupaten Kerinci" kata Kepala Markas PMI Provinsi Sumatera Barat Hidayatul Irwan ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Irwan menjelaskan ratusan personil ini merupakan anggota Satgana (Satuan Penanggulangan Bencana), relawan KSR (Korps Sukarela) yang mayoritas adalah mahasiswa dan SIBAY (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat).
Di Sumatera Barat, PMI setempat menurunkan 75 relawan Satgana, 15 anggota SIBAT dan 10 anggota KSR untuk siaga dan terus memantau aktivitas Gunung Marapi.
Sebagai dukungan terhadap respon cepat PMI untuk keenam gunung berapi ini, PMI membentuk Pusat Bantuan Bencana di enam regional, yaitu Serang, Semarang, Surabaya, Padang, Banjarmasin dan Makassar.
Pusat Bantuan Bencana ini akan dilengkapi dengan gudang bantuan logistik, armada amphibi (haglund), rumah sakit lapangan, ambulans, perlengkapan produksi air bersih untuk kondisi darurat, tangki air, truk dan berbagai fasilitas pendukung. (ANT)
Selasa, 16 Agustus 2011
Sampit dikepung ratusan titik panas dan asap
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Ratusan titik panas (hotspot) dan asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan mengepung Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Ian Septiawan di Sampit, Selasa, mengatakan, jumlah titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur terus bertambah.
Terhitung sejak 1-15 Agustus 2011 di Kotawaringin Timur ada sebanyak 144 titik panas.
Kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur sulit dikendalikan sehingga mengakibatkan jumlah titik panas terus bertambah banyak dan jumlahnya telah mencapai ratusan.
Sebagian besar masyarakat membuka lahan pertanian dengan cara membakar, sehingga mengakibatkan asap semakin tebal menyelimuti Kota Sampit dan sekitarnya.
"Asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menutupi Kota Sampit dan sekitarnya telah mengganggu jalur transportasi udara dan sungai serta mengganggu kesehatan masyarakat," katanya.
Sementara Kepala Seksi Keamanan dan Keselatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto mengatakan, pelayanan penerbangan telah terganggu karena landasan pacu tertutup oleh asap.
"Demi keamanan dan keselatan penumpang, sejumlah penerbangan terpaksa kami tunda hingga kondisi landasan pacu benar-benar terbebas dari saputan asap," terangnya.
Dirinya berharap asap yang menutupi landasan pacu tidak berlangsung lama dan tidak semakin pekat, sebab apabila tidak pelayanan penerbangan akan dihentikan dan hal itu tentunya akan mengganggu arus mudik lebaran 1432 Hijriyah. (ANT)
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Ian Septiawan di Sampit, Selasa, mengatakan, jumlah titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur terus bertambah.
Terhitung sejak 1-15 Agustus 2011 di Kotawaringin Timur ada sebanyak 144 titik panas.
Kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur sulit dikendalikan sehingga mengakibatkan jumlah titik panas terus bertambah banyak dan jumlahnya telah mencapai ratusan.
Sebagian besar masyarakat membuka lahan pertanian dengan cara membakar, sehingga mengakibatkan asap semakin tebal menyelimuti Kota Sampit dan sekitarnya.
"Asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menutupi Kota Sampit dan sekitarnya telah mengganggu jalur transportasi udara dan sungai serta mengganggu kesehatan masyarakat," katanya.
Sementara Kepala Seksi Keamanan dan Keselatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto mengatakan, pelayanan penerbangan telah terganggu karena landasan pacu tertutup oleh asap.
"Demi keamanan dan keselatan penumpang, sejumlah penerbangan terpaksa kami tunda hingga kondisi landasan pacu benar-benar terbebas dari saputan asap," terangnya.
Dirinya berharap asap yang menutupi landasan pacu tidak berlangsung lama dan tidak semakin pekat, sebab apabila tidak pelayanan penerbangan akan dihentikan dan hal itu tentunya akan mengganggu arus mudik lebaran 1432 Hijriyah. (ANT)
Sabtu, 06 Agustus 2011
Gunung Guntur Garut Simpan Letusan Dahsyat
VIVAnews - Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu gunung yang menjadi perhatian pemerintah karena aktivitasnya meningkat. Lokasinya ada di timur Gunung Papandayan, Garut, lebih dekat ke Bandung.
"Gunung ini sudah lama sekali tidak meletus. Masyarakat cuek dan lupa," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi Kementerian ESDM, Agus Budianto, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Sabtu 6 Agustus 2011.
Menurut Agus, letusan terakhir Gunung Guntur terjadi pada 1874 atau sekitar 137 tahun lalu. Saat itu tidak ada data yang terekam terkait korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkan Gunung setinggi 2.249 dari permukaan laut itu.
Apa yang menunjukkan Gunung Guntur ini merupakan gunung api aktif? "Dari manifestasi yang ada, di sekitar itu masih ada sumur-sumur gas magmatik seperti belerang dan lain-lain," kata Agus.
Meski ada aktivitas, menurut Agus, status Gunung Guntur masih normal. Belum ditingkatkan menjadi Waspada. Tetapi, Agus mengingatkan akan potensi meletusnya Gunung Guntur.
"Saat ini pemantauan monitor dari kami sudah sangat lengkap. Karena ini merupakan gunung api yang juga mengkhawatirkan," kata Agus. Mengapa mengkhawatirkan? Tipe gunung seperti ini, yang terakhir kali meletus dan beraktivitas sekitar 200 sampai 300 tahun lalu justru menyimpan energi yang luar biasa.
Tipe gunung seperti ini, yang sering banyak 'diam' justru semakin mengumpulkan energi yang besar. "Semakin lama dia diam, di dalam itu terjadi pembentukan energi," jelas Agus.
Gunung Guntur merupakan salah satu dari 77 gunung api aktif Tipe A. Artinya, gunung yang terakhir meletus sekitar tahun 1600. "Gunung-gunung tipe ini hanya meletus di masa depan, atau di masa sekarang," kata Agus. Dari 77 gunung api itu, yang kerap menunjukkan aktivitasnya ada 18 gunung.
Yang dikhawatirkan, lokasi Gunung Guntur merupakan pusat lokasi wisata air panas. Banyak pula hotel atau tempat penginapan di lokasi itu. Belum lagi posisi pusat kegiatan masyarakat tepat berada di bawah kaki gunung yakni sekitar 2 kilometer. (sj)
Rabu, 03 Agustus 2011
BMKG : Titik Api di Sumatera Capai 267
Padang (ANTARA News)- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang mendeteksi keberadaan titik api di Sumatera berdasarkan pemantauan mencapai 267 titik.
"Keberadaaan titik api tersebut tersebar di Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara menyebabkan daerah tersebut diselimuti kabut asap," kata Analisis BMKG Padang, Fitri di Padang, Selasa.
Ia mengatakan hampir 75 persen titik api tersebut berasal dari Provinsi Riau yang memicu terjadinya kabut asap hingga ke Sumatera Barat.
"Namun hingga saat ini jarak pandang masih berkisar 10 kilometer dimana masih aman untuk penerbangan," lanjut dia.
Dikatakannya, hingga tiga hari kedepan titik api tersebut kemungkinan akan terus bertambah mengingat prediksi cuaca masih akan cerah berawan.
Berdasarkan pantauan BMKG, dalam tiga hari kedepan cuaca masih cerah berawan sehingga pada siang hari akan panas dan kering.
Menurutnya, jika hujan turun maka keberadaaan titk api tersebut akan berkurang .
Ia mengatakan banyaknya titik api tersebut diduga karena adanya masyarakat yang membakar lahan kemudian menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.
"Dalam kondisi cuaca yang panas dan kering kebakaran hutan sangat mudah terjadi karena itu masyarakat diminta untuk waspada," kata dia.
Sementara suhu udara di Sumatera Barat mencapai 21 derajat celcius pada pagi hari dan 31 derajat pada siang hari.
Angin bertiup rata-rata dari barat daya hingga barat dengan kecepatan 06-26 kilometer per jam serta kelembaban udara rata-rata antara 62-91 persen.
(*)
"Keberadaaan titik api tersebut tersebar di Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara menyebabkan daerah tersebut diselimuti kabut asap," kata Analisis BMKG Padang, Fitri di Padang, Selasa.
Ia mengatakan hampir 75 persen titik api tersebut berasal dari Provinsi Riau yang memicu terjadinya kabut asap hingga ke Sumatera Barat.
"Namun hingga saat ini jarak pandang masih berkisar 10 kilometer dimana masih aman untuk penerbangan," lanjut dia.
Dikatakannya, hingga tiga hari kedepan titik api tersebut kemungkinan akan terus bertambah mengingat prediksi cuaca masih akan cerah berawan.
Berdasarkan pantauan BMKG, dalam tiga hari kedepan cuaca masih cerah berawan sehingga pada siang hari akan panas dan kering.
Menurutnya, jika hujan turun maka keberadaaan titk api tersebut akan berkurang .
Ia mengatakan banyaknya titik api tersebut diduga karena adanya masyarakat yang membakar lahan kemudian menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.
"Dalam kondisi cuaca yang panas dan kering kebakaran hutan sangat mudah terjadi karena itu masyarakat diminta untuk waspada," kata dia.
Sementara suhu udara di Sumatera Barat mencapai 21 derajat celcius pada pagi hari dan 31 derajat pada siang hari.
Angin bertiup rata-rata dari barat daya hingga barat dengan kecepatan 06-26 kilometer per jam serta kelembaban udara rata-rata antara 62-91 persen.
(*)
Langganan:
Postingan (Atom)