Muchus Budi R. - detikNews
Boyolali - Aktivitas gunung Merapi di perbatasan Jateng - DIY kembali menunjukkan peningkatan. Pantauan petugas di lapangan, dimungkinkan peningkatan aktivitas tersebut seiring adanya indikasi bakal munculnya kubah baru di gunung teraktif di dunia tersebut.
Petugas pos pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Purwono, memaparkan sepanjang Jumat (8/4) kemarin terjadi peningkatan aktivitas Merapi terutama gempa multiphase (MP) tercatat terjadi 122 kali. Sedangkan guguran terjadi 5 kali dan gempa vulkanik B sebanyak 5 kali.
"Dari data kegempaan terutama pada gempa MP itu, memang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas. Sedangkan kondisi Gunung Merapi hingga saat ini memang dalam status waspada," papar Purwono saat ditemui di pos pengamatan gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Sabtu (9/4/2011).
Dia membandingkan dengan aktivitas yang terjadi sehari sebelumnya, yaitu Kamis (7/4) tercatat gempa MP hanya tercatat sebanyak 9 kali, guguran 10 kali dan gempa vulkanik A dan B masing-masing sebanyak satu kali.
Sedangkan pada Sabtu (9/4/2011) ini, dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, gempa MP tercatat terjadi sebanyak 22 kali, guguran sebanyak 4 kali, tidak ada gempa vulkanik A dan gempa vulkanik B sebanyak 8 kali.
"Peningkatan aktivitas ini diindikasikan akan tumbuh kubah baru di puncak Merapi. Kami belum bisa memperkirakan arah kubah baru tersebut, karena hingga saat ini belum terlihat. Aktivitasnya masih di dalam perut bumi, belum sampai ke permukaan," lanjutnya.
Lebih lanjut Purwono menjelaskan, energi dari perut bumi akan mendorong magma ke permukaan dan akhirnya membentuk kubah. Namun bisa saja gerakan magma dari dalam menuju permukaan puncak itu berhenti jika energi yang mendorongnya melemah dan akan kembali naik jika dorongannya meninggi.
"Aktvitas Merapi sendiri saat ini sebenarnya masih cukup tinggi. Di dekat puncak masih terdengar suara desingan gas. Sedangkan akibat erupsi lalu kondisi puncak Merapi saat ini juga membentuk seperti tapal kuda dan mengarah ke selatan," demikian Purwono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar