Positive Thinking

Positive Thinking Akan Sangat Membantu Pola Pikir Kita Dalam Berkomunikasi Antara Kita Serta berkreasi Maupun Dalam Menunjang Aktivitas Kita

Senin, 28 Februari 2011

Kemacetan di Pelabuhan Merak Capai Tujuh Kilometer

Merak (ANTARA News) - Kemacetan kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten, sejak Minggu siang hingga malam mencapai tujuh kilometer sehingga angkutan sulit bergerak menuju Dermaga satu sampai lima.

Pantauan, Minggu malam ribuan kendaraan truk yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami antrean panjang di sekitar Pelabuhan Merak sampai pintu gerbang Tol Merak.

Bahkan, kendaraan sulit bergerak menuju Dermaga Pelabuhan Merak karena padatnya angkutan truk dan bus.

Kemacetan kendaraan tersebut diperkirakan sepanjang tujuh kilometer, sehingga berdampak terhadap kerugian pengemudi yang mengangkut barang-barang bahan pokok dan buah-buhan.

"Kami sejak dua hari sampai sekarang masih mengantre di Pelabuhan Merak dan belum menyeberang," kata Anton (45) seorang pengemudi angkutan bertujuan ke Bengkulu, Minggu.

Anton mengaku, dirinya merugi apabila masih tertahan di Pelabuhan Merak karena barang yang diangkut jenis sayuran dan mudah layu juga biaya operasional membengkak.

"Saya berharap kemacetan itu bisa segera diatasi sehingga tidak merugikan pengemudi angkutan," ujarnya.

Begitu pula Soleh (50) seorang pengemudi angkutan elektronika mengaku dirinya sudah empat hari terakhir belum berangkat karena antrean kendaraan cukup panjang.

Biasanya, kata dia, kemacetan tersebut bisa diatasi petugas dan tidak berhari-hari.

Kemacetan angkutan kendaraan di Pelabuhan Merak dialami pengemudi sejak terjadi kebakaran Kapal Motor Laut Teduh 2.

"Saya merasa bingung dengan kemacetan ini karena sangat merugikan pendapatan pengemudi angkutan," ujar Soleh yang hendak menuju Medan.

Sementara itu, Yanto (50), petugas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Merak mengatakan, kemacetan angkutan kendaraan disebabkan banyak Kapal Ro-Ro yang tidak beroperasi karena mengalami kerusakan.

Selain itu juga adanya pemberlakuan pendataan bagi penumpang kapal dan angkutan kendaraan.

"Saya minta pengemudi angkutan truk bersabar dan mudah-mudah Senin (28/2) besok ada penambahan kapal bantuan dari Kementerian Pehubungan sehingga bisa diatasi kemacetan itu," jelasnya. (MSR/E001/K004)

BMKG: Gelombang Merak-Bakauheni Berkisar 0,4-0,8 Meter

Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang di Perairan Merak-Bakauheni, Senin, berkisar 0,4-0,8 meter.

Selain itu, cuaca di Selat Sunda bagian utara tersebut berawan dengan angin bertiup dari barat daya ke barat dengan kecepatan 05-10 knot.

Di Selat Sunda bagian selatan, tinggi gelombang berkisar 1,0-1,5 meter, cuaca berawan dan angin dari barat daya ke barat dengan kecepatan 05-10 knot.

Gelombang di Selat Bangka bagian utara berkisar 1,5-2,5 meter, cuaca berawan sebagian hingga berawan banyak dan angin dari barat laut ke utara dengan kecepatan 10-20 knot.

Di Selat Bangka bagian selatan tinggi gelombang berkisar 0,5-1,0 meter, cuaca berawan sebagian hingga berawan banyak dan angin dari barat ke barat laut dengan kecepatan 05-15 knot.

Gelombang di Selat Gelasa berkisar 1,0-2,0 meter, cuaca berawan sebagian hingga berawan banyak dan angin dari barat ke barat laut dengan kecepatan 05-15 knot.

Sementara itu, di Selat Bali bagian utara ( Ketapang - Gilimanuk ) tinggi gelombang berkisar 0,3-1,5 meter, cuaca berpeluang hujan dan angin dari barat daya ke barat dengan kecepatan 04-22 knot.

Kemudian, di Selat Bali bagian selatan dan Selat Badung tinggi gelombang berkisar 0,5-3,0 meter, cuaca berpeluang hujan dan angin dari barat daya ke barat dengan kecepatan 05-28 knot.

Sedangkan di Selat Lombok bagian utara (Padang Bai - Lembar ) dan Selat Lombok bagian selatan tinggi gelombang berkisar 0,5-3,0 meter, cuaca berpeluang hujan dan angin dari barat daya ke barat dengan kecepatan 05-27 knot.

Gelombang 2,0-3,0 meter berpeluang di Perairan Kep. Mentawai bagian selatan, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa Barat hingga Jawa Tengah, Laut Cina Selatan, Perairan Kep. Natuna, Perairan Kep. Anambas, Laut Natuna, Perairan timur Kep. Riau, Perairan utara P. Bangka, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Flores bagian barat.

Kemudian, di Perairan selatan Sulawesi, Laut Banda, Laut Arafuru bagian timur, Laut Sulu, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe dan Kep. Talaud, Perairan Sulawesi Utara, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, dan Perairan utara Papua.

Gelombang 3,0-4,0 meter berpeluang di Perairan barat Bengkulu, Perairan Enggano, Perairan selatan Jawa Timur hingga NTB, Laut Sawu, Laut Timor bagian utara, Laut Flores bagian timur, Perairan utara Flores, Perairan Kep. Leti dan Kep. Sermata, Perairan Kep. Babar dan Tanimbar, serta Laut Arafurubagian barat.

Sedangkan gelombang 4,0-6,0 meter berpeluang di Perairan selatan P. Sumba, Perairan Kupang hingga P. Rote, Samudera Hindia selatan NTT,Laut Timor bagian selatan, dan Samudera Pasifik timur Philipina. (T013/A027/K004

Minggu, 27 Februari 2011

Dua Kapal Bantuan Tiba di Pelabuhan Merak


Merak (ANTARA News) - Dua kapal bantuan Kementerian Perhubungan telah sampai di Pelabuhan Merak, menyusul KM Kolibodri dan BRR yang sudah masuk lintasan.

"Kapal Penumpang Dharma Ferry IX dan Ganda Dewata sudah sampai di Pelabuhan Merak," kata Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, Minggu.

Dia menjelaskan, dengan kedatangan kedua kapal di Pelabuhan Merak diharapkan dapat mengurai antrean ribuan truk yang sudah terjadi hampir dua pekan.

"Kapasitas angkut kapal Dharma Ferry IX sebanyak 45 kendaraan, dan Ganda Dewata 200 kendaraan. Ini diharapkan dapat mengurangi antrean truk," katanya menambahkan.

Dengan kedatangan dua kapal tersebut, menurut Bambang, diharapkan antrean kendaraan di Pelabuhan Merak dapat diatasi sampai dengan minggu depan.

"Rencananya, dua kapal bantuan lagi akan masuk lintasan Pelabuhan Merak, yaitu Kapal Motor Aegon dan Musthika Kencana 2," katanya menambahkan.

Manager Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Endin Juhaendi, menjelaskan bahwa saat ini ASDP mengoperasikan 22 kapal roro untuk mengatasi antrean truk.

"Kalau dua kapal ini dioperasikan, jumlah keseluruhan kapal yang beroperasi sebanyak 24 buah," katanya.

Sementara itu, KM Kolibodri saat ini tengah mengalami perawatan akibat insiden rantai ram door-nya putus pada Sabtu petang (26/2).
(U.KR-MSR/M012)

Selasa, 22 Februari 2011

BMKG: Cuaca Perairan Selat Sunda Relatif Normal


Lebak (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan cuaca perairan Selat Sunda pada Senin malam hingga Selasa pagi relatif normal dengan ketingggian gelombang 1,8 meter dan jarak pandang tiga sampai enam kilometer.

Pengamat cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Halim Perdana Kusuma, Senin, menyebutkan, selama beberapa hari ke depan cuaca di perairan Selat Sunda hingga Pelabuhan Merak-Bakauheni diperkirakan relatif normal dan tidak membahayakan bagi nelayan maupun pelaku pelayaran.

Tinggi gelombang perairan Selat Sunda berkisar 1,2-1,8 meter dengan kecepatan angin rata-rata 10 knot atau 20 kilometer per jam.

Gelombang bergerak dari arah barat juga angin dari arah barat dengan jarak pandang berkisar antara tiga sampai enam kilometer.

Cuaca berawan dan berpeluang hujan ringan dan sedang serta suhu berkisar 23-30 derajat Celcius.

Selama ini, kata dia, cuaca perairan Selat Sunda hingga ke pesisir Ciwandan, Bojonegoro, Karangantu, Pulorida, Merak dan Anyer dinyatakan aman bagi nelayan dan pelayaran.

"Dengan tinggi gelombang 1,8 meter dan angin rata-rata 10 knot relatif normal untuk pelayaran Kapal Ro-Ro dan Kapal Cepat yang melayani Pelabuhan Merak-Bakauhnei," katanya.

Sementara tinggi gelombang perairan Banten bagian selatan berkisar 1,0-2,5 meter dengan kecepatan angin rata-rata 12 knot. Gelombang bergerak dari arah barat dan tiupan angin berkisar 3-12 knot.

Tiupan angin bergerak dari arah barat dengan jarak pandang 4-6 kilometer.

"Kami minta nelayan tidak melaut dulu untuk menghindari kecelakaan laut karena tinggi gelombang mencapai 2,5 meter," ujarnya. (MSR/A027/K004)

Sabtu, 19 Februari 2011

Gempa di Aceh


Bandarlampung (ANTARA News)- Gempa berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) telah terjadi di tenggara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) atau timur laut Gunung Sitoli Nias, Provinsi Sumut, pada Sabtu pagi.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam situsnya, gempa itu terjadi pada pukul 06.12 WIB dan berpusat pada 35 km tenggara Singkil Baru Provinsi NAD atau 81 km timur laut Gunung Sitoli, 103 km barat laut Sibolga serta 121 km barat daya Tarutung, Provinsi Sumut.

Gempa berkekuatan sedang itu dilaporkan terjadi pada kedalaman 10 km dengan lokasi 1,97 derajat Lintang Utara- 97,88 derajat Bujur Timur.
(*)

Senin, 14 Februari 2011

Tinggi Gelombang Perairan Banten Selatan 1,8 Meter

Lebak (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan ketinggian gelombang perairan Banten Selatan pada Minggu hingga Senin pagi mencapai 1,8 meter dengan rata-rata kecepatan angin 10 knot atau 20 kilometer per jam.

Pengamat cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang Halim Perdana Kusumah, Minggu malam, menyebutkan, selama tiga hari ke depan tinggi gelombang perairan Banten Selatan berkisar 0,8-1,8 meter dengan jarak pandang 3-8 kilometer.

Gelombang bergerak dari arah barat dan tiupan angin arah utara dengan kecepatan antara 0,8-10 knot.

Cuaca berawan dan berpeluang hujan ringan dan sedang terjadi pada sore hingga malam hari.

Sedangkan, suhu pada siang har berkisar 23-30 derajat Celcius dengan kelembaban antara 60 persen sampai 93 persen.

Dengan begitu, kata dia, selama beberapa hari mendatang cuaca perairan Banten Selatan relatif normal karena tinggi gelombang 1,8 meter dan angin rata-rata 10 knot.

"Saya menjamin perairan Banten Selatan dinyatakan aman bagi nelayan maupun pelaku pelayaran," ujarnya.

Menurut dia, membaiknya cuaca perairan Banten Selatan tentu dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk mencari nafkah di laut.

Sebab beberapa bulan lalu cuaca perairan Banten Selatan memburuk akibat adanya tekanan rendah di laut selatan Pulau Jawa.

Selama terjadi tekanan rendah, sehingga gelombang cukup tinggi disertai angin kencang.

"Saya berharap dengan cuaca normal itu tentu dapat meningkatkan pendapatan nelayan," katanya.

Sementara tinggi gelombang perairan Banten bagian utara berkisar 0,5-1,4 meter.

Gelombang laut bergerak dari arah barat dan tiupan angin selatan dengan kecepatan rata-rata 10 knot.

Karena itu, perairan Banten bagian utara mulai pesisir Ciwandan, Anyer, Bojonegoro, Pulorida dan Merak relatif normal dan aman bagi nelayan maupun pelaku pelayaran.

"Saya kira cuaca perairan Banten bagian utara normal karena tinggi gelombang 1,4 meter dan angin 10 knot," ujarnya. (MSR/Z002/K004)

Sabtu, 12 Februari 2011

BMKG: Waspadai Gelombang Lima Meter di Bengkulu

Bengkulu (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bengkulu mengingatkan kepada para nelayan daerah ini untuk mewaspadai gelombang tinggi antara dua hingga lima meter di Samudra Barat Bengkulu dalam setengah hari kedepan.

Gelombang berketinggian lima meter itu diperkirakan terjadi selama 12 jam ke depan dan membahayakan perahu nelayan dan kapal tongkang, kata analisis BMKG pada stasiun Meteorologi Fatmawati Seokarno Bengkulu Harits Syahid Hakim, Sabtu.

Hembusan angin di Samudra Hindia Barat Bengkulu berpeluang bertiup dari arah Barat hingga Utara dengan kecepatan antara 05-27 knots.

Sedangkan hembusan angin di perairan Bengkulu akan berhembus dari arah Barat hingga Timur Laut dengan kecepatan antara 03-17 knots dan tinggi gelombangnya antara 0,5 sampai 1,5 meter.

Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca, tampak adanya liputan awan hujan di wilayah Pesisir pantai Barat Sumatera bagian Selatan.

Liputan awan itu juga terjadi hingga Pulau Jawa bagian Barat serta Samudera Hindia Barat Mentawai hingga Selatan Jawa Barat, hal ini disebabkan adanya Tekanan Rendah di samudera Hindia Barat Bengkulu.

Angin di wilayah Bengkulu pada umumnya bertiup dari arah Barat hingga Timur Laut dengan kecepatan rata-rata 36 kilometer per jam.

Mengenai cuaca, ujar dia, berpeluang terjadi secara dan berawan namun ada beberapa daerah masih terdapat hujan ringan yaitu di Kabupaten Rejang Lebong.

Suhu udara 12 jam ke depan diperkirakan terjadi antara 22-32 derajat celcius dan kelembabannya antara 60-96 persen, ujarnya.

Seorang pengusaha ikan di kawasan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Robin mengatakan,prakiraan dari BMKG akan terjadi gelombang tinggi di Barat Bengkulu menjadi pedoman bagi nelayan yang akan melalut.

Berhubung semua bekal nelayan sudah siap untuk melaut, maka para nelayan diarahkan menangkap ikan di perairan Bengkulu yang gelombangnya hanya setinggi rata-rata 1,5 meter, ujarnya.

Jumat, 11 Februari 2011

Kerugian Akibat Erupsi Merapi Rp5,4 Triliun



Sleman (ANTARA) - Kerugian akibat erupsi Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diperkirakan mencapai total senilai Rp5,4 triliun.

"Berdasarkan pendataan erupsi Merapi mengakibatkan kerusakan senilai Rp894,35 miliar dan kerugian senilai Rp4,51 triliun atau total perkiraan kerusakan dan kerugian mencapai Rp5,405 triliun,"kata Bupati Sleman Sri Purnomo saat menerima kunjungan Komisi VI DPR RI di Dusun Candi, Kecamatan Turi, Jumat..

"Angka kerugian dan kerusakan tersebut meliputi sektor permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor," katanya

Menurut dia, kemungkinan angka ini akan semakin bertambah, mengingat sampai saat ini bahaya sekunder Gunung Merapi berupa lahar dingin masih mengancam.

"Bahkan, sampai saat ini banjir lahar dingin telah merusakkan berbagai fasilitas publik dan pemukiman, dengan total kerugian akibat lahar dingin telah mencapai lebih dari Rp30 miliar," katanya.

Ia mengatakan, erupsi Merapi 2010 yang cukup besar dan bahkan kawasan daerah aman sempat pada radius 20 kilometer, membawa pengaruh pada aktivitas perekonomian masyarakat.

"Penutupan Bandara Adisutjipto hampir satu bulan telah menghentikan aktivitas ekonomi masyarakat. Kerugian ekonomi bukan hanya dialami masyarakat di wilayah Kecamatan Cangkringan saja, tetapi juga yang berada di Lereng Merapi yakni Pakem, Turi, Tempel, Ngemplak dan bahkan juga di luar kecamatan tersebut," katanya.

Hal ini dikarenakan aktivitas perekonomian masyarakat Sleman sebagian besar terfokus pada sektor perdagangan, jasa-jasa dan pertanian.

"Sebagai gambaran, peralatan produksi yang rusak terdapat di1.321 unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang kerugiannya mencapai Rp4,6 miliar, dengan nilai produksi yang mencapai lebih kurang Rp468,107 juta per hari sejak 25 Oktober 2010 saat ditetapkannya status Gunung Merapi menjadi "Awas" dan mulai meletus pada 26 Oktober 2010," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, ketika Kawasan Rawan Bencana (KRB) di perluas menjadi 20 kilometer aktivitas produksi sempat terhenti, sehingga mengakibatkan hilangnya nilai produksi yang mencapai lebih kurang Rp533 juta lebih per hari, sejak 5 Nopember 2010.

"Demikian juga aktivitas ekonomi masyarakat di sektor pertanian, pariwisata dan juga yang lain juga telah mengalami hal yang sama. Total kerugian di sektor ekonomi mencapai kurang lebih Rp1,143 trilliun, erupsi Merapi telah mengakibatkan kurang lebih 30 dusun di wilayah Cangkringan yang tertutup material Merapi dan 2.613 kepala keluarga yang kehilangan rumah tinggal," katanya.

Ia mengatakan, keberadaan rumah sebagai tempat aktifitas keluarga merupakan kebutuhan utama, bahkan mereka tidak dapat beraktifitas yang lain dengan nyaman sebelum mereka merasa nyaman dan aman dalam menjalankan kehidupan keluarga.

"Oleh karena itu, saat ini Pemkab Sleman bersama dengan Pemerintah provinsi dengan didukung segenap komponen masyarakat sedang menyelesaikan pembangunan `shelter` atau hunian sementara bagi korban erupsi merapi yang tersebar di 11 lokasi," katanya.

Rabu, 09 Februari 2011

Gempa 5,7 SR Landa Jember

Jember (ANTARA News) - Sebagian warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, merasakan gempa bumi berkekuatan 5,7 skala Richter (SR) yang berpusat di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa (8/2) malam, pukul 22.26 WIB.

Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rabu pagi, bahwa pusat gempa berada di 235 km BaratDaya Nusa Dua, Bali, tepatnya pada 10,37 derajat Lintang Selatan - 113,79 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

"Saya sempat terbangun tadi malam ketika tempat tidur terguncang, namun gempa tidak lama hanya beberapa detik saja," kata seorang warga Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Rahmawati, Rabu.

Ia mengaku tidak bisa tidur setelah gempa bumi tersebut karena khawatir terjadi gempa susulan yang lebih besar.

"Saya tunggu sekitar dua jam, ternyata tidak ada gempa susulan dan akhirnya saya tertidur karena sudah ngantuk dan capek," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan warga Kecamatan Kaliwates lainnya, Ari Kurniawati, yang merasakan getaran gempa bumi yang tidak terlalu lama.

"Guncangan gempa cukup pelan, namun saya bisa merasakan karena kebetulan tempat tidur saya berada di lantai dua," tuturnya.

Kendati demikian, pegawai swasta itu tidak panik karena Kabupaten Jember sering merasakan terjadi guncangan akibat gempa, namun tidak ada kerusakan apapun di rumahnya karena diprediksi pusat gempanya cukup jauh.

"Benda-benda di sekitar rumah hanya berguncang dan tidak ada yang rusak karena guncangan gempa hanya berlangsung kurang satu menit," paparnya.

Situs BKMG juga menyebutkan pusat gempa berada di laut 244 km Tenggara Jember, dengan lokasi 10,3 derajat Lintang Selatan - 113,79 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman 10 km yang memiliki kekuatan 5,7 SR.

Kabupaten Jember pernah diguncang gempa bumi berkekuatan 5,0 SR, awal Januari lalu yakni pada Selasa (4/1), sekitar pukul 04.24 WIB.

BMKG mencatat gempa bumi terjadi pada lokasi 10,47 derajat Lintang Selatan dan 113.33 derajat Bujur Timur, berkedalaman 10 kilometer, namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, dengan pusat gempa 258 kilometer Barat Daya Kabupaten Jember.

Kamis, 03 Februari 2011

Banjir Lahar Dingin Terjang Dua Dusun di Magelang


Magelang (ANTARA News) - Banjir lahar dingin di Sungai Putih pada Rabu (2/2) malam telah menerjang sebagian wilayah di dua dusun di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan menggenangi puluhan rumah, empat diantaranya rusak.

Di Dusun Klumpukan Desa Seloboro, Kecamatan Salam, tempat pertemuan Sungai Putih dengan Sungai Jlegong, 13 rumah terkena banjir lahar dingin dan empat rumah diantaranya rusak parah diterjang pasir yang terbawa banjir lahar dingin.

Banjir lahar dingin di Klumpukan terjadi setelah Sungai Jlegong tidak mampu menampung aliran lahar dingin dari Sungai Putih. Aliran Sungai Jlegong membelok dan menggenangi pemukiman warga, kata Sarwiji, seorang warga setempat.

Rumah milik Walim, Robani, Harjo, dan Sumarmi tertimbun pasir setinggi 1,5 meter.

Pada Kamis siang, sejumlah warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah. Mereka juga membuat tanggul pengaman sederhana dari karung berisi pasir. Karung-karung itu ditumpuk di pintu dan jendela rumah yang menghadap langsung ke sungai.

Puluhan relawan membuat tanggul sederhana dari karung diisi pasir. Selanjutnya, karung ditumpuk di bibir sungai setinggi dua meter, sepanjang sekitar 100 meter. Menurut Sarwiji sekitar 6.000 karung pasir telah ditumpuk memanjang sebagai tanggul.

"Meskipun tidak menjamin bisa mencegah luapan banjir lahar dingin dari sungai, kami tetap berupaya karena hanya ini yang bisa kami lakukan," tuturnya.

Demi keselamatannya, warga pun mengungsi ke rumah kerabat atau warga lain yang dianggap aman dari banjir lahar dingin.

Sementara di Dusun Karangsanggrahan, Desa Plosogede, luapan lahar dingin Sungai Putih menyebabkan sekitar 25 rumah digenani air dan lumpur.

Perangkat Desa Plosogede, Yunan Fanani, mengatakan bahwa kawasan tersebut sudah dua kali terkena luapan banjir lahar Sungai Putih, pertama pada awal bulan lalu, tetapi luapan yang kedua ini lebih besar.

"Dulu hanya belasan rumah yang terkena luapan, sekarang ada 25 rumah," katanya.

Banjir lahar di Dusun Karangsanggrahan berasal dari luapan aliran Sungai Putih dekat SMK Negeri Salam yang melewati persawahan dan sampai di permukiman warga. Ketika banjir datang sekitar 100 warga mengungsi ke masjid.

Rabu, 02 Februari 2011

Debu Bromo Ganggu Penerbangan ke Ngurah Rai



Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan mengumumkan bahwa debu vulkanik Bromo juga telah mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

"Sedikitnya 13 penerbangan internasional dari dan menuju ke Ngurah Rai melakukan pembatalan penerbangan pada hari ini (28/1)," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menjawab pers di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa pembatalan penerbangan internasional itu dilakukan para maskapai karena adanya Notice to Airmen (Notam) dari Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin pada pukul 12.00, Kamis (27/1).

"Dalam Notam disebutkan bahwa debu vulkanik sudah mencapai Bali," katanya.

Dalam Notam tersebut, kata Bambang, disebutkan, debu vulkanik sudah mencapai 200 nautical mile atau menjangkau ketinggian sekitar 18.000 kaki.

"Kami pun melalui Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub juga telah mengeluarkan `Astam` dan `Notam Precuation` agar penerbangan menghindari wilayah tertentu yang terpengaruh debu vulkanik," katanya.

Kendati begitu, kata Bambang, sebenarnya pendaratan di Ngurah Rai masih dapat dilakukan dan aman.

Bambang menjelaskan, sejumlah penerbangan internasional yang membatalkan penerbangannya dari dan menuju ke Bandara Ngurah Rai, Bali antara lain Jetstar Airways enam kali penerbangan, Virgin Blue empat kali penerbangan, Cathay Pacific dua kali penerbangan, Value Air satu kali penerbangan.

"Mereka antara lain melayani kota tujuan Hong Kong, Australia dan Singapura," katanya.

Sementara itu pada hari sebelumnya, Kamis (27/1) terdapat 10 kali pembatalan penerbangan internasional.

Mereka itu antara lain Cathay Pacific, Jetstar Airways, Value Air dan KLM. Penerbangan mereka dilakukan untuk destinasi Perth, Darwin, Sidney, Melbourne, Hong Kong dan Singapura.

Akibat pembatalan penerbangan itu, sebanyak 1.749 orang penumpang diinapkan sejumlah hotel di sekitar bandara Ngurah Rai oleh maskapai.

Meski demikian, ada juga sejumlah maskapai yang tetap melakukan penerbangan dari dan menuju ke Ngurah Rai di antaranya adalah AirAsia dan China Airlines.

"Sementara untuk penerbangan domestik tidak terganggu sama sekali," kata Bambang.